Selasa, 25 Maret 2008

Seismisitas dan Stabilitas Candi Borobudur.



Hasil evaluasi data inklinometer dan seismograf yang dikorelasikan dengan data ketinggian Arupadhatu dan data kemiringan dinding candi di depan casing inclinometer, menyimpulkan bahwa (a). Kedua ujung kasing inklinometer tidak mengalami perubahan letak (stabil). Hal ini disebabkan karena di bagian dasar kasing berada pada lapisan tanah keras yang tidak mudah bergerak, sedangkan dibagian puncak kasing masuk dalam lapisan beton dibawah lantai lorong (terjepit) sehingga tidak mudah bergerak. (b). pada titik interval kelipatan sama, yaitu 3 m, 6 m, 9 m dan 12 m terdapat gerakan horisontal yang bekerja pada casing, sehingga terjadi perubahan pada casing. Diperkirakan titik – titik interval tersebut merupakan tempat sambungan kasing – kasing sehingga dengan sedikit gerakan horisontal saja kasing akan mudah bergerak. (c). Ketinggian titik – titik sampel di puncak stupa pusat tidak menunjukan adanya gejala penurunan. Maka gerakan horisontal yang bekerja pada kasing – kasing tersebut bukan disebabkan oleh adanya pembebanan (creeping). (d). Titik sampel kemiringan dinding lorong 1 dan dinding lorong 2 di depan kasing inklinometer tidak menunjukan adanya perubahan (stabil).

Tidak ada komentar: